Senin, 18 Januari 2010

SANTUN BERTANYA

(1) Pertanyaan yang diajukan harus relevan dengan topik yang akan ditanyakan.
(2) Pertanyaan yang diajukan benar-benar mengesankan keingintahuan terhadap sesuatu yang menjadi topik pertanyaan.
(3) Pilihlah kata-kata yang baik dan santun agar mendapat respons yang baik dan mendapatkan jawaban yang memuaskan.
(4) Hindari pertanyaan yang bersifat subjektif/pribadi.
(5) Pertanyaan yang diajukan harus bersifat menggali informasi sebelum berlanjut ke pertanyaan yang bersifat konfirmasi atau penegasan.
(6) Jika pertanyaan menuntut sebuah tanggapan atau penilaian dari narasumber, ada baiknya jika pertanyaan diawali dengan kata ”menurut pendapat ...”. Misalnya, ”Menurut pendapat Bapak, bagaimana peranan pemuda dalam memberantas penyalahgunaan narkoba?”
(7) Pertanyaan tidak bersifat memaksa, menekan, atau cenderung bertujuan mencari kesalahan narasumber.

Minggu, 10 Januari 2010

KALIMAT TANYA

Kalimat tanya adalah kalimat yang disampaikan dengan maksud mendapat jawaban berupa informasi, penjelasan, atau pernyataan.

1. Kalimat Tanya Biasa
Salah satu ciri kalimat tanya ialah menggunakan kata tanya. Kata tanya biasanya digunakan untuk pertanyaan yang bertujuan meminta penjelasan atau menggali informasi.

2. Kalimat Tanya Retorik
Kalimat tanya retorik ialah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tidak mengharuskan adanya jawaban. Kalimat tanya retorik cenderung bersifat pernyataan hanya untuk mencari perhatian atau bermaksud memberi semangat, gugahan, atau kritik. Kalimat tanya retorik sering digunakan dalam pidato-pidato atau orasi.
Contoh:
Saya tidak habis pikir mengapa dia menolak penugasan itu.
Siapa yang bekerja keras, dialah yang akan menjadi orang sukses.
Mana mungkin kita mampu membalas jasa kedua orang tua kita.
Apakah kita harus kembali dijajah?
Ciri-ciri pertanyaan retorik:
(1) berbentuk pertanyaan dan penegasan,
(2) terkadang menggunakan kata tanya,
(3) tidak memerlukan jawaban,
(4) orang yang bertanya dan yang ditanya sama-sama mengetahui jawabannya

3. Kalimat Tanya untuk Konfirmasi dan Klarifikasi
Untuk melakukan klarifikasi (penjernihan) maupun konfirmasi (pembenaran/penegasan), kita perlu mengajukan pertanyaan yang jawabannya cukup perkataan ya atau tidak, atau ya atau bukan.
Contoh:
Dia yang memukulmu kemarin?
Anak itukah yang dicari polisi?
Apakah Anda masih sekolah?
Kamu jadi berangkat ke Bandung atau tidak?
Jadi dia yang mendapat rangking satu?
Betul kamu yang mengambil uangnya?

4. Kalimat Tanya Tersamar
Kalimat tanya tersamar adalah kalimat yang berisi pertanyaan yang diajukan secara tidak langsung bukan untuk menggali informasi, klarifikasi, dan konfirmasi melainkan mengandung maksud-maksud lain.
Contoh:
Tidak keberatan, kan kamu membawa koper ini?
Masakan Anda kelihatannya lezat sekali?
Maukah adik membantu saya menyelesaikan tugas ini?
Siapkah Anda berangkat sekarang?
Siapa yang menolak berteman dengan orang sebaik kamu?
Saya rasa kamu mampu mengerjakannya hari ini?
Saya kira kita sama-sama sependapat bukan?
Apakah tidak lebih baik kita tanyakan dulu masalah yang sebenarnya?
Boleh saya bantu?